Sabtu, 04 Mei 2019

Polisi Amankan Dua Pemuda dengan 100 Kg Ganja di Bener Meriah

Berita Tepat - Dua pemuda berinisial MN (22) dan AS (25), ditangkap warga Gampong Bale Musara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, bersama dengan barang bukti sebanyak 100 kilogram (Kg) ganja.
Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resort Bener Meriah, Inspektur Polisi Satu Muhammad Daud mengatakan, penangkapan itu berawal dari kecurigaan masyarakat terhadap aktivitas keduanya.
"Masyarakat melihat gerak-gerik kedua tersangka saat itu sangat mencurigakan di sekitaran Gampong Bale Musara," kata Daud, Sabtu (4/5/2019).
MN merupakan warga Gampong Serdang, Kecamatan Pirak Timur, Kabupaten Aceh Utara dan AS warga Gampong Rebere, Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues. Keduanya ditangkap warga pada Jumat (3/5/2019), sekitar pukul 02.00 WIB dan diserahkan ke Kepolisian Sektor Permata.
"Bersama keduanya berhasil diamankan barang bukti 5 karung besar (goni) berisikan ganja kering seberat lebih kurang 100 Kg," ujar Daud.
Keduanya dikatakan telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini beserta barang bukti telah dibawa ke Markas Kepolisian Resort Bener Meriah guna pemeriksaan lebih lanjut.[] 

Sumber : Akurat.co

Pemprov Sumatera Barat Sumbangkan 1,03 Ton Daging Rendang untuk Korban Banjir Bengkulu



Berita Tepat - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyerahkan bantuan berupa 1,03 ton daging rendang kepada para korban banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu.

"Kami masyarakat Sumatera Barat turut berduka cita atas musibah yang menimpa masyarakat Provinsi Bengkulu," kata dia di posko terpadu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu di  Bengkulu, Sabtu (4/5/2019). 

Ia mengatakan bahwa bantuan dari warga Sumbar tersebut diserahkan kepada pihak Pemerintah Provinsi Bengkuluuntuk didistribusikan kepada pada korban bencana alam yang tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di provinsi itu.

"Dana secara sukarela untuk pengadaan bantuan daging rendang tersebut, berasal dari sumbangan seluruh dinas dan organisasi perangkat daerah di Provinsi Sumatera Barat," jelasnya. 

Dia mengharapkan rendang dalam kemasan yang masing-masing setengah kilogram itu,  dapat dibagikan kepada setiap keluarga korban banjir dan tanah longsor di daerah tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nopian Andusti yang menerima sumbangan itu, mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Pemerintah Sumatera Barat kepada para korban bencana.

"Kami Provinsi Bengkulu merasa tidak sendiri dengan kehadiran Wakil Gubernur Sumatera Barat ke Bengkulu," ujar dia.[] 


Sumber : Akurat.co

BPJS Putus Kontrak Beberapa Rumah Sakit, Bencana Bagi Pasien Cuci Darah

Berita Tepat - Membahas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memang tak ada habisnya. Pro dan kontra mengenai kebijakan terhadap penanganan para peserta BPJS Kesehatan sampai saat ini masih terus hangat diperbincangkan.
Beberapa waktu, lalu beredar kabar bahwa BPJS Kesehatan memutus kontrak beberapa Rumah Sakit (RS) di Jakarta yang diantaranya adalah penyelenggara unit hemodialisa (cuci darah) bagi pasien gagal ginjal kronis.
Tony Samosir, Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menyesalkan kebijakan BPJS Kesehatan yang telah memutus kontrak dengan beberapa RS di Indonesia itu.
"Kebijakan ini telah membuat pasien cuci darah kalang kabut. Kesehatan dan keselamatan mereka terancam karena layanan hemodialisa dengan menggunakan layanan JKN akan terhenti," katanya kepada AkuratHealth, melalui pers rilis yang dibagikan.
"Keputusan ini sangat mendadak. Saya baru saja bertemu dengan manajemen Siloam Asri pagi ini (2/5). Tanggal 30 April BPJS Kesehatan baru memberitahu kalau per tanggal 1 Mei sudah memutus kontrak dengan rumah sakit Siloam Asri karena keterlambatan hasil proses akreditasi," ungkapnya.
Akan banyak RS yang terkena  pemutusan kontrak dengan BPJS Kesehatan. Kebijakan ini akan membawa bencana luar biasa bagi pasien cuci darah dan pasien kronis lainnya di Indonesia jika Kementerian Kesehatan dan BPJS tidak hati-hati mengambil keputusan.
"Kami mendesak Kementerian Kesehatan untuk mencari langkah terobosan. Harus ada kebijakan khusus bagi nasib para pasien penyakit kronis, termasuk pasien cuci darah. Hidup mereka tergantung pelayanan medis bahkan mesin yang berkelanjutan. Bila pelayanan medis berhenti akan banyak nyawa terancam," tegasnya.
"Kami juga akan mendesak Komisi IX DPR RI agar memanggil Menteri Kesehatan dan Direktur BPJS Kesehatan untuk menyelesaikan kasus ini. Walau pemutusan kerjasama BPJS Kesehatan dengan rumah sakit  bersifat sementara, tapi bila dilakukan dalam jumlah banyak akan menimbulkan bencana kemanusian," tutupnya.[]

Sumber : Akurat.co