Sabtu, 04 Mei 2019

BPJS Putus Kontrak Beberapa Rumah Sakit, Bencana Bagi Pasien Cuci Darah

Berita Tepat - Membahas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memang tak ada habisnya. Pro dan kontra mengenai kebijakan terhadap penanganan para peserta BPJS Kesehatan sampai saat ini masih terus hangat diperbincangkan.
Beberapa waktu, lalu beredar kabar bahwa BPJS Kesehatan memutus kontrak beberapa Rumah Sakit (RS) di Jakarta yang diantaranya adalah penyelenggara unit hemodialisa (cuci darah) bagi pasien gagal ginjal kronis.
Tony Samosir, Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menyesalkan kebijakan BPJS Kesehatan yang telah memutus kontrak dengan beberapa RS di Indonesia itu.
"Kebijakan ini telah membuat pasien cuci darah kalang kabut. Kesehatan dan keselamatan mereka terancam karena layanan hemodialisa dengan menggunakan layanan JKN akan terhenti," katanya kepada AkuratHealth, melalui pers rilis yang dibagikan.
"Keputusan ini sangat mendadak. Saya baru saja bertemu dengan manajemen Siloam Asri pagi ini (2/5). Tanggal 30 April BPJS Kesehatan baru memberitahu kalau per tanggal 1 Mei sudah memutus kontrak dengan rumah sakit Siloam Asri karena keterlambatan hasil proses akreditasi," ungkapnya.
Akan banyak RS yang terkena  pemutusan kontrak dengan BPJS Kesehatan. Kebijakan ini akan membawa bencana luar biasa bagi pasien cuci darah dan pasien kronis lainnya di Indonesia jika Kementerian Kesehatan dan BPJS tidak hati-hati mengambil keputusan.
"Kami mendesak Kementerian Kesehatan untuk mencari langkah terobosan. Harus ada kebijakan khusus bagi nasib para pasien penyakit kronis, termasuk pasien cuci darah. Hidup mereka tergantung pelayanan medis bahkan mesin yang berkelanjutan. Bila pelayanan medis berhenti akan banyak nyawa terancam," tegasnya.
"Kami juga akan mendesak Komisi IX DPR RI agar memanggil Menteri Kesehatan dan Direktur BPJS Kesehatan untuk menyelesaikan kasus ini. Walau pemutusan kerjasama BPJS Kesehatan dengan rumah sakit  bersifat sementara, tapi bila dilakukan dalam jumlah banyak akan menimbulkan bencana kemanusian," tutupnya.[]

Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar